Oleh : Ustadz Hasanain Juaini (Alumni Gontor, Pimpinan Pondok Nurul Haramain, Lombok Barat, NTB) Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Wr. Wb. Ungkapan Njowo pada judul tulisan di atas, yang berarti “Bila Perlu dengan menyerahkan nyawa sekalipun siap”, lebih sering digunakan oleh Kyai Imam Zarkasyi ketimbang, misalnya diterjemahkan kedalam Bahasa Arab atau Bahasa Inggris. Secara psikologis tentu bahasa ibu seseorang akan lebih lekat dengan jiwanya ketimbang bahasa lainnya. Maka kalau nuansanya sudah begini fahamlah kita pak Kyai sedang berbicara dengan segala jiwa dan raganya. Jangan macam-macam. Ketika seseorang mencari perbedaan kontras antara Pondok Modern Gontor dengan Pondok Pesantren lain maka dengan segera dan mayakinkan bisa dijawab : “kalau Gontor yang dikenal pondoknya, sedangkan orang-orangnya tidak.” Coba check seberapa banyakkah yang tahu nama pendiri dan pimpinan Pondok Modern Gontor dibandingkan dengan pondoknya sendiri? Apalagi siapa nama anak saud...
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lainnya” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).